Formulasi sekolah unggulan islami diproyeksikan dalam aneka prinsip kegiatan diantaranya :
1. Menata
kerangka proses manajemen sekolah
2. Mengembangkan
eksistensi dan essensi sekolah untuk segenap civitas institusi
pendidikan
dengan melakukan :
ü Penataan
lingkungan fisik agar senantiasa : bersih, aman, tertib, dan indah.
ü Penataan
lingkungan psikis dengan menegakkan disiplin dan kekeluargaan.
ü Pentingnya
penggunaan atribut: pakaian identitas muslim dan perlengkapannya.
ü Penanaman
mental positif yakni: percaya diri, adaptif, dinamis dan konsekuen.
ü Penegakkan
: tata tertib, sanksi, dan mekanisme penanganan masalah siswa.
ü Sosialisasi
tindakan preventif agar tidak terjadi pelanggaran peraturan Sekolah dengan :
1. Memberikan
petunjuk yang jelas.
2. Ada
peringatan dan larangan yang jelas.
3. Perlunya
kode etik sekolah dan norma sekolah.
4. Pembinaan
rutin oleh Kepala Sekolah, bagian kesiswaan atau guru yang telah dijadwalkan
dan disyahkan oleh kepala sekolah
ü Pelatihan
untuk improvement guru maupun karyawan dalam institusi pendidikan, Contoh :
i.
Training for new
teachers dan Training for new officer.
ii.
Out Bond untuk
menguji andrenalin / kekuatan mental menghadapi
tantangan realita hidup, baik dalam kerja maupun di luar kerja
ü Latihan
Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) dalam rangka kaderisasi organisasi siswa intra
sekolah atau OSPPNU.
ü Ekstra
kurikuler sebagai penyaluran minat dan bakat siswa. Unit kegiatan tersebut
antara lain :
i.
KIR singkatan
dari Kelompok Ilmiah Remaja
ii.
KBB singkatan
dari Kelompok Belajar Bersama
iii.
ROHIS singkatan
dari Kerohanian Iislam
iv.
Cabang – cabang
Olah raga ( untuk berprestasi dan kesehatan )
3. Melaksanakan
program life skill di satuan dan jenjang pendidikan di sekolah
4. Penerapan
standar mutu pembelajaran dengan pola pendekatan antara lain :
ü Menggali
kemampuan siswa / guru dengan pendekatan multiple intelegences.
ü Aktivasi siswa yang dipandu guru pembimbing dalam bentuk kegiatan- kegiatan :
a. Kegiatan
sosial keagamaan
b. Training
for Student / Teachers, antara lain: motivasi, manajemen waktu, dll
c. Program
pembinaan dan bukan pembinasaan. (Untuk siswa, dan guru.)
d. Berupaya
sukses melalui kegiatan sekolah dengan membangun rencana baru yakni:
1. Mengukur
kembali tujuan yang direncanakan untuk mengetahui validitas antara harapan dan
tingkat pencapaiannya. Jadi hal ini mengukur baju badan sendiri dengan ukuran
badan sendiri dan bukan dengan ukuran orang lain / lembaga lain.
2. Perlunya
konsultan pendidikan yang berpengalaman sehingga mempunyai frame of work atau
blue print / program kerja yang baik.
3. Melaksanakan
plan system sekolah sesuai dengan yang telah disepakati secara : konsinten,
komitmen, dan sinergis.
4. Melaksanakan
kegiatan sekolah secara : partisipatif, bertanggungjawab, amanah terhadap
tugas, dan fungsinya didasari satu niat, satu fikroh, dan satu tujuan