Perubahan
adalah proses, tahapan, model dan pendekatan sistem yang bermuara pada upaya
mencapai tujuan. Pendidikan nasional sebagai wahana untuk merubah cakrawala
pandang anak didik ke arah penanaman identitas bangsa Indonesia yang lebih
bermartabat dan bermanfaat sehingga perlu diproses dengan pendekatan sistem
melalui paradigma pendidikan baru yakni: “bottom up policy “dan sudah saatnya
ditanggalkan paradigma pendidikan lama yakni: “top down policy “.
Paradigma
pendidikan baru: “Bottom up policy “merupakan pilihan yang tepat dikarenakan
paradigma tersebut terkandung makna pengelolaan sekolah dan prinsip
pembelajaran yang dibangun secara bersama dengan menggunakan kriteria:
kreatifitas, keterbukaan, membuka inovasi dan menciptakan karakter memanusiakan
manusia serta proses pendidikan yang demokratis dan efektif. Sebaliknya
paradigma pendidikan yang lama “Top down policy “hanya akan melahirkan manusia
subyektif, kurang kreatifitas, kurang demokratis, asal bapak senang (ABS),
kurang professional jiwa ketergantungan ( menunggu bantuan baik moril maupun
materiil ) sehingga kurang bernilai produktif dan kurang efektif.
Sekolah
Menengah Atas Plus Nurul Ulum sebagai alternatif bagi : praktisi, pemerhati,
dan masyarakat luas tentu diharapkan mampu melahirkan generasi yang handal,
unggul, kreatif, trampil, berbudi bawa laksana dan dapat membuka lapangan kerja
melalui kurikulum bermuatan “ life skill dan integreted curriculum serta
internalisasi nilai – nilai Islam “. Jika predikat atau citra sekolah unggulan
sudah berkibar di masyarakat maka tugas terberat selanjutnya adalah menjaga
eksistensi dan mempertahankan esensi nilai unggulan tersebut .
Dengan
demikian Sekolah Menengah Atas Plus Nurul Ulum mempunyai kriteria, sebagai
berikut :
1. Diterapkan
paradigma pendidikan “ Bottom Up Policy “ bukan “ Top down policy “.
2. Berorientasi
pada mutu yakni manajemen mutu , kendali mutu dan jaminan mutu
3. Membangun
sistem pendidikan secara utuh dan simultan yang meliputi : guru, anak didik,
kurikulum, media dan lingkungan sekolah / kelas yang kondusif.
4. Selalu
mengadakan konsolidasi, link sekolah serta perencanaan dan pengembangan
yang mengedepankan “ unggul dalam prestasi dan terdepan dalam kompetisi”
5. Menciptakan
lingkungan sekolah yang islami secara esensional dan eksistensiona.
6. Diterapkan
sistem pendidikan nasional dengan kurikulum jati diri / muatan loka
7. Intensifikasi
media pembelajaran dengan pendekaatan media alam sebagai wujud
pelaksanaan tadabur
8. Ditegakkan
disiplin baik untuk guru dan siswa dengan diterapkan tata tertib oleh team work
sekolah serta mengedepankan keteladanan sebagai jaminan mutu diri.
9. Menerapkan
sistem administrasi dengan komputerisasi dan administrasi dinding.
10. Menjalin
kerja sama yang harmonis antara sekolah dengan komite sekolah serta lingkungan
masyarakat